1. MANUSIA SENYAWA TANAH

Rencana terjalin atas dasar do’a
Sanitasi kata coba tabrak realita
Namun pekat fana tegas menolak cahaya
Redupkan silau harapan
Terlahir,menjerit,membuka mata
Tertawa dalam lemah raga
Menatap tebar pilu pusar benih
Harta tahta kendali atas cerita
Satu sisi nurani senada kontra
Keras rotasi dengan konsistensi
Memutar roda hajar ambisi
Manusia senyawa tanah
Nafas singgah bentuk insani
Manusia senyawa tanah
Sementara persetan abadi
Manusia senyawa tanah
Nafas singgah bentuk insani
Kuasa duniawi,dominasi sandiwara
Peduli ironi,perkata jenaka para penguasa
Polemik kebohongan semata
Nafas singgah bentuk insani
Sementara persetan abadi


2. RAJAM KATA

Rajam kata………..
Lidah mengecap,mulut berucap
Tajam perkata sabit beriak
Mulut berontak dingin menatap
Tragedi terungkap,ironi meluap
Pesona emosi memancar di satu sisi bagai panas menyebar pada api
Terpacu darah mengalir menyelinap
Tepat menuju pada ujung tangan yang terkepal
Arogansi terlihat,selimuti nurani
Perilaku keji jadikan perisai kekuatan
Nafsu menderu simbol perlawanan


3. GELAPNYA HITAM

Hembusan nafas,kepalan tangan
Tatapan tajam naluri melawan
Jasad tak bernyawa,bangkai binasa
Bangkit kembali membakar nyali
Gelap nya hitam akhir bencana
Pekat nya hitam..
Gelap nya hitam ujung petaka
Pekat nya hitam
(gelap penghujung petaka) resapi gelap hitam
(gelap penghujung bencana) resapi gelap hitam
Pekat penghunjung bencana,hitam..
Gelap penghujung bencana,pekat..
Gelap penghujung petaka,hitam..
Pertempuran anak adam adalah simbol kehancuran
Kebijakan para setan menuntun mereka
Kedalam pekat,gelap nya hitam
Akhir bencana,ujung petaka
Gelap nya hitam akhir bencana
Gelap nya hitam..
Pekat nya hitam ujung petaka
Gelap nya hitam..


4. REKONSTRUKSI KEJI

Peristiwa di atas garis dendam tersembunyi
Dalam tubuh busuk nafsu terpendam dibalik raut wajah nistamu
Tatapan tajam indra menguak tabir
Mulut bernada dengan hawa berbeda
Otak kendali diri nurani tak ada lagi
Nafsu menikmati semua diperbudak setan
Korban terkapar binasa hilang nyawa sedikit nada satu Gerakan penuh artian
Tawaran keji.. ajakan benci.. jiwa tertawa..
Kau berkedok rapih dibalik raut wajahmu
Menipu semua kaum jelata
Rekonstruksi keji!!
Otak kendali diri nurani tak ada lagi
Nafsu menikmati semua diperbudak setan