Geekssmile : Jurnal Perang Indonesia

Fusion / Indonesia
(2004 - Lonely King Records)
Learn more

Lyrics

1. EPILOGUE

(instrumental)


2. SINDROM PASCA TRAUMA

Memori membawa visiku kembali
Semanggi membayang lagi dalam benakku
Menyeret tubuhku ke 98
Dengan cepat sigap tanpa tanpa kenal alasan
Memori memaksa mataku melihat
Dalam sekejap saja aku ada di sana
Dan mengulang kembali sebuah saga
Yang bebaskan tanahku dari tirani

Sebuah epos kelam perang dan perlawanan
Yang selalu menghantui manusia di perjalanan hidupnya
Naluri membunuh, menindas, berontak
Wujud keyakinan militan dan filsafat pikiran
Kilas balik lorong pembantaian
Tanah tumpah darahku masihkah jadi milikku
Mencoba tegar oleh rasa gusar manipulasi konflik horizontal
Tertikam wujud yang selalu tersamar

Mencoba bertahan dari gempuran kekerasan
Cobalah kau tangisi eufori yang telah mati
Inikah ancaman, sanksi, alasan keyakinan
Lalui kelam cepat satukan perjuangan
Kita sudah merdeka, kita tidak pernah merdeka
Masihkah harus ditempuh dengan
Korban, nyawa, senjata dan tentara
Ambon, aceh, sampit, poso timor leste
Rasis- fasis negeri ini krisis

[Chorus]
Sindrom pasca trauma
Melekat di otakku
Sindrom pasca trauma
Menghempaskan tubuhmu
Sindrom pasca trauma
Memenggal kepalamu
Sindrom pasca trauma
Jangan kau ambil nyawaku

Seekor elang di senja yang berpijar
Terbang melayang di atas semanggi
Dua ratus sepuluh juta harapan di matanya
Menatapku tajam tanpa berkedip
Dan aku tersentak ada sesuatu di sana [aku muak dengan semua ini]
Menatapku dan elangku di kejauhan [ku tak tahu apa yang kucari]
Membidik tanpa berkedip di balik teropongnya [aku muak dengan semua ini]
Sebuah letusan dan sejarahpun bergulir [ku tak tahu apa yang kucari]
Aku muak dengan semua ini
Sebuah letusan dan sejarahpun bergulir
Aku muak dengan semua ini
Sebuah letusan dan sejarahpun bergulir
Bergulir, era baru bergulir
Bergulir

Kau diam saja
Isi kepalaku


3. ANARKI

Negara adalah invasi
Kontrak sosial legitimasi
Kepalamu kepalaku membungkuk di atas tanah
Yang lahir dan dipertahankan dari perang-perang yang agresif
Kosakataku terlalu eksplisit
Seperti saat aku meneriakkan [anarki]
Neuronmu langsung mengantarmu ke chaos, riot dan kebebasan mutlak tanpa batas
Rekayasa penguasa dalam tingkatan bahasa
Penyelewengan makna alih fungsi jadi senjata
Menebas habis detak jantung perlawanan
Mencetak individu berlabelkan lembaga
Saatnya bergerak [sekarang]
Saatnya bergerak [serentak]
Saatnya bergerak [bersama]
Anarki bukan impian

Tranformasi, insureksi, kolektif subversif
Perlawanan pengekangan tanpa hierarki
Bukan teror tidak chaos tapi sedikit destruktif
Kontemplasi pencerahan kesadaran pribadi
Anarche, anarchos, anarchya
Tanpa negara, tanpa tuan, tanpa penindas
Solidaritas sosialis libertarian
Hancurkan segala bentuk sistim perbudakan
Hei kalian birokrat konservatif
Yang coba hapuskan apa arti anarkis
Terjebak di dalam jurang perdagangan kapital
Infiltrasi pemikiran donasi tidak terbayar

Mental busuk [merajalela di tanahku]
Parasit [terus saja berpikir sempit]
Kritis [tetap saja dipandang vandalis]
Alienasi mereduksi aplikasi viability

[Chorus]
Tinggalkan prasangka palingkan muka dan beranjak pergi
Temukan jawaban yang hilang dari wajahmu anarki

Pertanyakan otoritas
Ketakutan menjadi bayanganku
Kekerasan candu refleksi keberaturanmu
Perampasan inspirasiku untuk melawan
Wajah tertawa sistim bobrok yang masih berdiri angkuh kuat
Terhegemoni doktrinasi rezim jejali otakmu
Revolusi berbalik membunuhku
Harapan kemarahan

Negara adalah invasi
Pertanyakan
Otoritas


4. BATON TAKEDOWN

Fight
Baton takedown

Sebuah baton menghantam kepalamu
Otakmu tersentak jiwamu teriak
Lalu tubuhmu rebah di aspal hitam darah berceceran
Mereka tak mau paduli tak akan pernah [peduli]
Karena sekarang sepatu larsnya sudah
Menghajar pinggangmu lagi lagi lagi
Sampai dia puas atau kau mampus duluan
Gas air mata membumbung di angkasa
Yang memerah oleh torehan belati bajanya
Tikam pundakmu tikam pahamu
Dan esok harinya kau tak pernah ada

Selamat datang di medan perangku
Nikmati panasnya timah panasku
Tak perlu kau ambil hati jalani saja peranmu
Kalau kau lupa diri biar aku menghajarmu

[Chorus]
Lagi
Sekali lagi
Sekali lagi
Sekali lagi
Fight [baton takedown]

B-a-t-o-n aparat keparat pun beraksi
Angkat kepalamu tunjukkan nyalimu
Busungkan dadamu bergeraklah maju
Jangan takut jangan gentar rapatkan barisan
Kenakan perisai hadapilah baton kematian
Siapkan tenaga bermentalah baja
Jangan kau menyerah meskipun kau lelah
Karena kita satu dan tetap bersatu

Lagi dan lagi dan lagi baton beraksi
Memukul menganiaya lalu membunuh
Melumat fisik menghancurkan tulangmu
Berton-ton baja menempel di tubuhmu
Hanya satu kata lawan
Lawan lawan lawan dan menang
Kenali musuhmu inilah perangmu
Ayo maju melawan dan temukan dirimu

[Chorus]
Radikalisasi massa
Militansi tanpa batas
Lawan tirani
Kita dobrak barisan

Radikalisasi massa
Militansi tanpa batas
Lawan tirani
Kita dobrak barisan

Kita dobrak barisan

Sekali lagi
Radikalisasi massa
Sekali lagi
Militansi tanpa batas
Sekali lagi
Biar aku menghajarmu lagi
Baton takedown

Lagi [radikalisasi massa]
Lagi [militansi tanpa batas]
Sekali lagi [lawan tirani]
Sekali lagi [kita dobrak barisan]

Fight [baton takedown]
Fight [baton takedown]
Fight [baton takedown]
Fight [baton takedown]


5. BUSER

Letusan revolver saat prime time
Jejali semua saluran televisiku
Menggema bersama raungan sirine aparat penegak hukum
Yang berlomba melesat menuju
Ke arah era baru hiburan basis kekerasan
Dengan mengeksploitasi kejahatan kerah biru
Mencoba tertibkan hukum di indonesia
Babak belur bagai maling di hajar massa

Modus operandi bervariasi
Homicide, robbery sampai senpi home industri
Jangan lewatkan tips aman selebriti
Plus iklan murahan minus nilai edukasi

Letusan revolver saat prime time
Media distraksi dari prime crime
Koruptor tertawa
Aparat makin menggila
Terus menembak sampai semua orang jadi penjahat

Kekerasan adalah legitimasi
Kekerasan adalah legitimasi

[Chorus]
Buru
Sergap
Lingkar
Setan

Propaganda setan hapus kenyataan
Rekayasa usang oleh kekuasaan
Cepat mendistorsi tuntutan reformasi
Waktu terhenti pikiran terisolasi

Mengurungkan niat masyarakat bangun kritik sosial
Dimana nilai edukasi yang mereka maksudkan
Mengantar alur dinamika ke gerbang kematian
Membuat setiap orang menanggung dosa warisan

Rezim orde baru terus menjajah
Rakyat menderita lalu menjarah
Polisi menembak tak tau arah
Indonesia menjadi negeri berdarah

Kuancungkan jari tengah untuk sikap heroikmu
Molotovku meledak di tembok despotikmu
Tangan kiriku mengepal menentang kepalsuan
Sistim hukum peradilan yang sungguh memuakkan

Kekerasan adalah legitimasi
Kekerasan adalah legitimasi

[Chorus]
Buru
Sergap
Lingkar
Setan

Koruptor makin menggila
Aparat membabi buta
Terus menembak [terus menembak]
Sampai semua orang jadi penjahat [jadi penjahat]
Koruptor makin menggila
Aparat membabi buta
Terus menembak [terus menembak]
Sampai semua orang jadi penjahat [jadi penjahat]
Terus menembak
Sampai semua oarang jadi penjahat

[Chorus]
Buru [sampai kapan harus tertindas]
Sergap [sampai kapan mati tertembak]
Lingkar [jangan pernah berhenti bergerak]
Setan [jangan pernah berhenti melawan]

Sampai kapan harus tertindas
Sampai kapan mati tertembak
Jangan pernah berhenti bergerak
Jangan pernah berhenti melawan


6. PELURU DISTORSI

Chek it body count
Go!go!go!

Jurnal perang audio cd
Berputar cepat di dalam playermu
Cakram plastik maksimum kritik
Perang terbuka minimum kontak fisik

Adrenalin campur darah picu tubuh berontak
Feedback microphone saksi bisu amarah
Bergerilya bersama penuhi panggilan moshpit
Lalu menyergap dari belantara underground

Emosi adalah metronomku
Menjaga tempo sebuah tranformasi
Bunyi sampling ceminkan jati diri
Orisinalitas sejalan intuisi
Dentuman bass mendobrak nilai dan norma
Dari tangan-tangan penguasa lalim
Distorsi gitar jadi sebutir peluru
Melesat menembus tubuh pembodohan

Musik adalah senjata
Musik adalah senjata
Musik adalah senjata
Musik adalah senjata

Nyalakan resistansi

[Chorus]
Resistansi melodik melawan dengan caraku
Seiring langkahku menjawab tuntutan zamanku
Resistansi melodik berontak dengan laguku
Dengarkan ampliku tembakkan peluru distorsi

Perombakan budaya statis pasif
Media alternatif kultur edukatif
Pembebasan jiwa muda yang ekspresif
Tetap estetik kritik lewat musik

Memacu adrenalin lewat perdebatan
Analisa masa depan dengan kecermatan
Improvisasi hancurkan hierarki
Korelasi konsep anarki dan revolusi

Tindakan represif tak dapat menahan lajuku
Inilah jalanku, peranku, kontribusiku
Kemandirian saru unsur kekuatan
Yang selalu terkapar di arena pertarungan

Persaudaraan bukan alasan kepalsuan
Termoderasi tidak menjadi pembenaran
Puisiku mungkinkah ciptakan turbulensi
Dengan rima, bait, lirik terus tubuh merintih

[Chorus]
Resistansi melodik melawan dengan caraku
Seiring langkahku menjawab tuntutan zamanku
Resistansi melodik berontak dengan laguku
Dengarkan ampliku tembakkan peluru distorsi

Resistansi melodik melawan dengan caraku
Seiring langkahku menjawab tuntutan zamanku
Resistansi melodik berontak dengan laguku
Dengarkan ampliku tembakkan peluru distorsi

Peluru distorsi
Peluru distorsi
Peluru distorsi
Peluru distorsi


7. WARNA GENERASI

Kini kau berjalan lewati lorong hidupmu
Sudahkah tetapkan jalur pada waktumu
Cepat cepat cepat kini kau berlari
Berlari untuk temukan jati diri
Kau berkata ya inilah warnaku
Kini kau tau apa arti hidupmu
Kejar dan temukan sebuah kepastian
Atau akan meronta dengan kehancuran

Langkahku terhenti di sudut jalan itu
Saksikan dua kubu berlaga
Dengan kemeja putih dan celana abunya yang
Dibasahi bercak darah perang saudara

Cepat cepat cepat kini kau berlari
Berlari tuk temukan jati diri
Kejar dan temukan sebuah kepastian
Atau kan meronta dengan kehancuran

Aku terus melangkah sampai seorang pemuda
Jatuh didepanku dengan tatap kosongnya
Menahan sakit yang amat menyiksa
Dari surga yang jadi neraka

[Chorus]
Jangan khianati warnamu yang dipilih langit [warna generasimu]
Temukan dirimu itu bukan perangmu [warna generasiku]
Jangan khianati warnamu yang kau bawa mati [warna generasimu]
Temukan dirimu itu bukan perangmu [warna generasiku]

Kini kau berlari dan coba untuk khianati
Warna dan warni dalam pribadi
Telah lama bersedih dan akhirnya letih
Cobalah berdalih hingga kau akan tertatih
Kini bawalah warna dimensi yang tertanam
Biaskan cahayamu karena kau ada
Jangan biarkan norma-norma mengikatmu
Karena kau bebas inilah warnamu

Berapa banyak lagi jiwa harus berkorban
Hanya untuk bangkitkan engkau dari tidurmu
Begitu berhargakah engkau generasiku
Tunjukkan aku warna aslimu

[Chorus]
Jangan khianati warnamu yang dipilih langit [warna generasimu]
Temukan dirimu itu bukan perangmu [warna generasiku]
Jangan khianati warnamu yang kau bawa mati [warna generasimu]
Temukan dirimu itu bukan perangmu [warna generasiku]

Kini kau berjalan lewati lorong hidupmu
Sudahkah tetapkan jalur pada waktumu
Cepat cepat cepat kini kau berlari
Berlari untuk temukan jati diri
Kau berkata ya inilah warnaku
Kini kau tau apa arti hidupmu
Kejar dan temukan sebuah kepastian
Atau akan meronta dengan kehancuran

[Chorus]
Jangan khianati warnamu yang dipilih langit [warna generasimu]
Temukan dirimu itu bukan perangmu [warna generasiku]
Jangan khianati warnamu yang kau bawa mati [warna generasimu]
Temukan dirimu itu bukan perangmu [warna generasiku]

Kini kau berlari dan coba untuk khianati
Warna dan warni dalam pribadi
Telah lama bersedih dan akhirnya letih
Cobalah berdalih hingga kau akan tertatih
Kini bawalah warna dimensi yang tertanam
Biaskan cahayamu karena kau ada
Jangan biarkan norma-norma mengikatmu
Karena kau bebas inilah warnamu


8. AIKON

Industri monopolistik merekayasa dunia tanpa kritik
Teknologi dan pemikiran sistematik
Membuat kita semakin tercekik
Konsumsi hancurkan batas bentang budaya
Mainstream eropa amerika menyerang dunia
Penciptaan berhala baru terus merajalela
Media terus dan terus cuci otak kita

Lepaskan dan tinggalkan kau harus lawan semua
Pikiran dan khayalan konsumerisme gila
Industri monopoli, kolonial masa kini merkantilis bereinkarnasi
Waspada globalisasi

Industri monopolistik merekayasa dunia tanpa kritik
Eksploitasi media seragamkan isi kepala
Konsumeris mengadiksi lebih parah dari narkoba

[Chorus]
Recon icon beli berontak
Recon patron dan bergerak
Recon icon beli berontak
Recon patron dan bergerak

Kembali ke realita semua busuk sejarah bukan lagi fakta
Patron dan idola menjelma menjadi dogma
Sebagai alat dan legitimasi penguasa
Lepaskan dan tinggalkan kau harus lawan semua
Pikiran dan khayalan indoktrinasi orba
Industri monopoli, kolonial masa kini ideologi telah mati
Dunia tanpa improvisasi

Kembali ke realita semua busuk sejarah bukan lagi fakta
Lambang dan gambarpun berebut mencari massa
Partai poltik hancurkan moral budaya bangsa
Infeksi propaganda kapitalis
Isap habis pikiran kritis sampai krisis
Hingga otakmu berpikir apatis
Industri monopoli, kolonial masa kini ideologi telah mati
Dunia tanpa improvisasi

[Chorus]
Recon icon beli berontak
Recon patron dan bergerak
Recon icon beli berontak
Recon patron dan bergerak

Sampai kapan kau akan membeli pembenaran [asimilasi jangan sampai terdoktrinasi]
Sampai kapan kau akan membayar untuk pahlawanmu [asimilasi jangan sampai terdoktrinasi]
Sampai kapan kau akan membeli
Pembenaran

Asimilasi asimilasi atau kau akan terdoktrinasi
Asimilasi asimilasi atau kau akan terdoktrinasi

Stop

Beli bukan berarti berontak
Beli tidak buatmu berontak
Beli bukan berarti berontak
Beli tidak buatmu berontak

Sampai kapan kau akan membayar untuk pahlawanmu


9. DATANG DAN TERBAKARLAH

Tertera dalam jalan hidupku
Nilai kehilangan di hari-hariku
Kupaksakan untuk terlalui
Walau titik jenuh terus mengiringi

Tapi ku bagaikan jendral tanpa perang
Aku bagaikan asap tanpa api
Ternyata terbesit selintas
Apa ini perangku
Untuk siapa aku lalui perang ini

Dan dentuman lonceng berdering di telingaku
Hanya menyebutkan namamu
Kuakui kau ada untuk membangunkan diriku dari lelap
Lelap yang berkepanjangan

Ku inginkan lepas dari waktu
Tapi apa dayaku
Kurasakan darahku yang tidak mengalir
Kurasakan detak jantungku yang berhenti
Nadiku yang membeku separuh ayunan lonceng
Lonceng yang berdentum di telingaku!

[Chorus]
Datang dan terbakarlah bersamaku disini
Datang dan terbakarlah apiku menyucikanmu
Datang dan terbakarlah bersamaku disini
Datang dan terbakarlah apiku menyucikanmu

Sebuah bantahan yang berbasiskan perasaan akan rasionalitas
Ada saat ini
Dan akan hanyut di sejarah masa depanku
Entah kupaksakan atau memang telah tiada
Hidup adalah sebuah cerita fiksi
Yang mati tak akan bisa menang
Yang menang akan selalu tertawa
Ini adalah dongeng sebuah moralitas

Hingga aku hanyalah sebuah karikatur bengkok
Yang luruh dari sistem perspektifisme
Jika tanpamu memang aku karikatur bengkok

Akankah ini sesaat atau selamanya kau inginkan
Sampai hari terakhir
Sampai hari terakhir
Kutemukan disini
Sampai hari terakhir
Kutemukan disini
Sampai hari terakhir…

[Chorus]
Datang dan terbakarlah bersamaku disini
Datang dan terbakarlah apiku menyucikanmu
Datang dan terbakarlah bersamaku disini
Datang dan terbakarlah apiku menyucikanmu

Datang dan terbakarlah bersamaku disini


10. PROLOGUE

(instrumental)

lyrics added by geekssmile - Modify this lyrics